Wednesday, August 29, 2012

Puing

Perang, perang lagi, semakin menjadi,
Berita ini hari berita jerit pengungsi.

Lidah anjing kerempeng berdecak keras beringas,
Melihat tulang belulang serdadu boneka yang malang.

Tuan, tolonglah tuan, perang dihentikan
Lihatlah ditanah yang basah, air mata bercampur darah

Bosankah telinga tuan mendengar teriak dendam ?
Jemukah hidung tuan mencium amis jantung korban?

Jejak kaki para pengungsi bercengkrama dengan derita,
Jejak kaki para pengungsi bercerita pada penguasa:
Tentang ternaknya yang mati,
Tentang temannya yang mati,
Tentang adiknya yang mati,
Tentang abangnya yang mati,
Tentang ayahnya yang mati,
Tentang anaknya yang mati,
Tentang neneknya yang mati,
Tentang pacarnya yang mati,
Tentang ibunya yang mati,
Tentang istrinya yang mati,
Tentang harapannya yang mati.

Perang, perang lagi
Mungkinkah berhenti bila setiap negara, berlomba dekap senjata ?
Dengan nafsu yang makin menggila, nuklir bagai dewa.
Tampaknya sang jenderal bangga.
Dimimbar dia berkata :
Untuk perdamaian,
Demi perdamaian,
Guna perdamaian,
Dalih perdamaian.

Mana mungkin semua bisa terwujudkan ?
Semua hanya alasan, Semua hanya bohong besar.




Iwan Fals

Iwan Fals (born Virgiawan Listanto; September 3, 1961 in Jakarta) is an Indonesian singer–songwriter. In 2002, Time magazine named him as a Great Asian Hero.



No comments:

Post a Comment

Namaste, you may sound your comments below...